JAKARTA - Industri pertambangan kerap dipandang sebatas urusan produksi mineral dan logam. Namun, di balik itu, terdapat upaya untuk membangun ekosistem yang lebih luas: keterlibatan masyarakat, kepedulian lingkungan, hingga dorongan menciptakan literasi publik. Hal inilah yang menjadi perhatian PT Mining Industry Indonesia (MIND ID), holding industri pertambangan nasional, melalui penyelenggaraan MediaMIND 2025, ajang kompetisi karya jurnalistik yang kembali digelar tahun ini.
Alih-alih sekadar lomba menulis, MediaMIND dirancang sebagai ruang kolaborasi antara perusahaan, jurnalis, mahasiswa, hingga publik. Dengan cara ini, gagasan besar mengenai pertambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan dapat disampaikan ke masyarakat luas secara lebih objektif dan edukatif.
Mengusung Tema “Menambang Potensi, Menggerakkan Ekonomi”
- Baca Juga Pupuk Kalium Humat MIND ID
Tahun 2025, MediaMIND hadir dengan tema “Menambang Potensi, Menggerakkan Ekonomi”. Tema ini merefleksikan semangat MIND ID dalam menggali bukan hanya potensi sumber daya alam, tetapi juga potensi manusia, budaya, dan lingkungan sebagai fondasi pembangunan ekonomi Indonesia.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Kuswantoro Pranabudi, menegaskan bahwa arah besar kompetisi ini sejalan dengan visi perusahaan.
“Tema tersebut mencerminkan upaya perusahaan dalam menggali potensi dari alam, manusia, budaya, dan lingkungan, yang menjadi dasar penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Kuswantoro, Rabu, 20 Agustus 2025 di Gedung IPTEKS CC Timur ITB.
Pernyataan ini meneguhkan bahwa MIND ID tidak hanya bergerak di sektor hulu industri tambang, tetapi juga menaruh perhatian pada hilirisasi, transformasi operasional, hingga mitigasi risiko.
Hilirisasi dan Tanggung Jawab Lingkungan
Dalam paparannya, Kuswantoro menekankan peran aktif MIND ID dalam hilirisasi industri pertambangan. Proses tersebut tidak semata memperkuat ketahanan industri nasional, tetapi juga membuka peluang kerja, meningkatkan daya saing produk dalam negeri, serta menumbuhkan rantai nilai ekonomi yang lebih panjang.
Di sisi lain, perusahaan juga menekankan praktik pertambangan yang bertanggung jawab. Salah satu wujud konkretnya adalah fokus pada pemulihan lahan pascatambang. Dengan langkah ini, wilayah yang sudah digarap bisa dialihfungsikan kembali untuk kepentingan masyarakat, baik dalam bentuk lahan produktif maupun ruang hijau.
Upaya semacam itu menegaskan bahwa pertambangan modern tidak bisa dipandang sempit sebagai eksploitasi alam, melainkan bagian dari sistem ekonomi yang terintegrasi dengan aspek sosial dan lingkungan.
MediaMIND Sebagai Wadah Jurnalisme Berkualitas
Di luar aspek teknis pertambangan, MediaMIND tampil sebagai medium untuk memperkuat kualitas jurnalisme di Indonesia. Melalui kompetisi ini, MIND ID mengajak jurnalis dan mahasiswa untuk menghasilkan karya jurnalistik yang informatif, edukatif, dan memiliki dampak positif bagi masyarakat.
“Kami berharap MediaMIND bisa menjadi sarana menghadirkan karya jurnalistik yang berkualitas, meningkatkan literasi publik, dan memberi nilai tambah bagi sektor pertambangan nasional,” ungkap Kuswantoro.
MediaMIND membuka kesempatan seluas-luasnya bagi para peserta untuk mengangkat berbagai program MIND ID, mulai dari hilirisasi, Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), hingga inovasi berkelanjutan. Tema-tema ini dapat dieksplorasi dalam bentuk tulisan yang tidak hanya menyajikan informasi, tetapi juga mendorong kesadaran publik tentang pentingnya keberlanjutan industri pertambangan.
Transparansi dan Objektivitas dalam Penyelenggaraan
Kepercayaan publik terhadap suatu kompetisi bergantung pada prinsip penyelenggaraannya. Kuswantoro menegaskan bahwa MediaMIND 2025 berlandaskan transparansi dan objektivitas.
Seluruh panitia, tim pelaksana, hingga dewan juri, terdiri dari individu yang berintegritas tinggi dan memiliki profesionalisme dalam menilai karya peserta. Dengan begitu, setiap jurnalis maupun mahasiswa yang berpartisipasi akan mendapat kesempatan yang sama tanpa diskriminasi.
“Setiap peserta memiliki kesempatan yang sama untuk berkarya. Kami percaya karya jurnalistik yang lahir dari kompetisi ini akan menjadi kontribusi nyata bagi kemajuan industri pertambangan Indonesia di masa depan,” tegas Kuswantoro.
Menjembatani Dunia Akademik, Industri, dan Media
Keterlibatan mahasiswa dalam MediaMIND juga memberikan warna tersendiri. Bagi mereka, kompetisi ini bukan hanya ajang unjuk keterampilan menulis, tetapi juga kesempatan untuk memahami lebih dalam realitas industri strategis seperti pertambangan. Interaksi antara mahasiswa, jurnalis, dan praktisi industri menciptakan ekosistem pengetahuan baru yang lebih kaya.
Dengan demikian, MediaMIND bukan hanya sekadar lomba, melainkan sebuah jembatan yang mempertemukan tiga elemen penting: dunia akademik, dunia industri, dan dunia media. Kolaborasi ini diharapkan mampu melahirkan karya jurnalistik yang menyuarakan nilai-nilai keberlanjutan, tanggung jawab, serta inovasi.